Manusia asalnya daripada tanah,

Makan hasil tanah,

Berdiri di atas tanah,

Akan kembali ke tanah,

Kenapa masih bersifat langit?

– Buya Hamka

Orang bijak mengatakan bahwa sikap sombong itu adalah perangkap berbahaya. Saat Anda menceritakan kekayaan, prestasi, dan kehebatan-kehebatan Anda lainnya, bukannya akan mendapatkan pujian dan kekaguman dari orang lain, justru yang Anda dapatkan adalah musuh. Di depan Anda mungkin mereka akan bertepuk tangan seolah-olah mengagumi kehebatan Anda, tetapi di balik punggung Anda akan lebih banyak orang-orang yang mengumpat, membenci, membicarakan tentang kesombongan Anda, atau bahkan mengajak orang lain untuk menjauhi Anda.

Sombong itu pekerjaan yang melelahkan. Karena sikap sombong butuh energi yang cukup besar. Anda akan berusaha untuk meyakinkan orang lain bahwa Anda adalah orang yang paling berharga. Anda akan sibuk mencari pembenaran. Terus-menerus menyombongkan diri dengan memamerkan apa yang Anda miliki, menunjukkan prestasi yang Anda capai, semua Anda lakukan agar mendapatkan pengakuan dari dunia. Bukankah itu pekerjaan yang sangat melelahkan?

Ingatlah pepatah, ‘di atas langit, masih ada langit’. Sampai kapan pun Anda tidak akan pernah merasa puas, karena akan selalu ada orang yang melebihi Anda. Oleh karena itu, sebisa mungkin buanglah kesombongan di dalam diri Anda. Kendalikan diri Anda. Ketika Anda mendapatkan promosi jabatan, sebuah penghargaan, kekayaan, dan prestasi-prestasi lainnya, Anda hanya perlu diam, biarlah orang lain yang membicarakannya.