HomeBookSumber Keberkahan, Sumber Kebahagiaan

Sumber Keberkahan, Sumber Kebahagiaan

Author

Date

Category

“Bahagiakan orangtuamu, maka hidupmu akan penuh dengan keberkahan dan kebahagiaan.”

Setelah beberapa tahun menikah, saya baru bisa membeli sebuah rumah. Saat itu saya mempunyai sejumlah tabungan untuk bayar uang muka. Sisa tabungan saya tinggal Rp 2 juta lagi, untuk biaya kebutuhan bulan itu. Tiba-tiba Bapak saya yang biasa saya panggil dengan sebutan Abah di kampung menelepon.

Assalamualaikum, Erry. Apa kabar sehat?” kata suara di seberang sana, terdengar lembut.

Waalaikumsalam, Abah. Alhamdulillah sehat. Abah dan Mamak bagaimana?” jawab saya.

“Begini, Ri. Abah sedang kurang enak badan. Abah bisa dibantu uang Rp 2 juta untuk berobat?” tanya Abah dengan suaranya yang lemah.

Saya pun terperenyak dan tanpa berpikir panjang saya menjawab, “Bisa, Abah, bisa. Nanti saya kirim.”

Alhamdulillah, terima kasih banyak Ri. Semoga rezekimu dimudahkan oleh Allah.”

Sontak saya mengingat uang di tabungan yang tinggal Rp 2 juta pas. Tidak ada lagi. Semuanya habis untuk bayar rumah. Namun, untuk kebutuhan orangtua, saya tidak pernah berpikir panjang. Pikir saya saat itu, saya masih muda, di sini saya masih bisa mencari uang lagi. Masih bisa pinjam ke sana-sini. Sedangkan mereka jauh di sana, tidak punya siapa-siapa lagi selain anak-anaknya. Sedih rasanya jika saya melihat mereka meminjam kepada orang lain, seolah-olah sudah tidak punya siapa-siapa lagi.

Keeseokan paginya, saya kirim uang tersebut untuk Bapak dan Ibu di kampung. Siangnya, saya tiba-tiba dipanggil oleh presiden direktur, bosnya atasan saya di kantor, untuk masuk ke ruangannya.

Setelah sedikit berbasa-basi menanyakan bagaimana keadaan dan pekerjaan saya, dia langsung bertanya, “Erry, saya mau tanya. Gaji kamu sekarang berapa, ya?”

“Kalau soal gaji saya tidak tahu, Pak, soalnya saya tidak pernah cek.” jawab saya.

Saya memang punya kebiasaan dari dulu tidak pernah mau tahu gaji pokok saya berapa. Saya tidak pernah ambil slip gaji ke bagian keuangan. Biasanya slip gaji saya ambil setiap tahun dan baru tahu berapa gaji saya setahun. Itu semua saya lakukan sebab saya takut. Saya takut itu tidak memotivasi saya. Dalam kehidupan, saya tidak pernah mau menjadikan uang sebagai motivasi hidup saya.

Really???” tanya pak presiden direktur, heran.

Dia pun langsung menghubungi bagian keuangan untuk menanyakan gaji saya. “Okay, thank you.” Jawabnya saat menelepon dan bertanya ke bagian keuangan.

Dia lanjut berkata, “Okay Erry, saya sudah tanya ke bagian finance. Jadi, mulai hari ini gajimu naik Rp 2 juta.”

Baru tadi pagi saya kirim orangtua saya Rp 2 juta, siangnya Tuhan langsung kasih saya Rp 2 juta. Bagusnya itu untuk setiap bulan. Tangan saya bergetar, benar-benar merinding. Kaki saya lemas.

Ini merupakan kisah nyata yang saya alami sendiri. Saya sangat bersyukur saat itu. Benar-benar bersyukur. Rasanya baru saja diingatkan oleh Tuhan bahwa ‘berkah orangtua’ itu nyata! Jadi, bahagiakanlah orangtua Anda, karena orangtua adalah sumber keberkahan dan kebahagiaan hidup Anda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Erry Sunarli Quotes

"Jika Tuhan mengambil sesuatu dari tanganmu, jangan berpikir Dia sedang menghukummu. Dia hanya mengosongkan tanganmu supaya kamu menerima yang lebih baik."

Recent posts

Recipe of Life

Menikmati Proses Kehidupan

Kekuatan Berdoa

Recent comments